Kenapa Hanya Sedikit Pemimpin Perempuan?

robertino



Beda sama zaman dulu, rasanya saat ini, perempuan dan laki-laki udah engga terasa lagi kesenjangannya. Tapi faktanya, kalau …

43 thoughts on “Kenapa Hanya Sedikit Pemimpin Perempuan?”

  1. Ngak bisa emang permpuan jadi pemimpin karena jiwa mereka udah dijadikan seperti itu apalagi agama udah diabaikan maka laki laki akan lebih semena mena pada wanita karna pada dasarnya wanita itu lemah dan kurang pandai ambil keputusan dan laki laki fungsinya sebagai pelindung nya

    Reply
  2. Setara beda bukan berarti sama. Setara itu pada hak dam martabat bukan dalam tugas. perempuan dan laki2 setara tapi memiliki memiliki tugasnya masing2. Laki laki memang dikodratkan sebagai pemimpin.

    Reply
  3. Di indo perkembangan perempuan Masi endah, waktu jaman emak gw Masi muda, cewe itu ga boleh sekolah tinggi", dan bahkan kalo ada keluarga yg miskin, trus mereka punya anak cowo dan cewe, yg bakalan di utamain pendidikan nya itu yg cowo aja, sedangkan yg cewe cuma di tuntut untuk 3m(masak, macak, manak), sedangkan cowo di luar sana bisa bebas ngejar karir, bahagiain ortu, jadi orang kaya, yg cewe cuma di tuntut jadi babu
    Tapi gw bersyukur teman" cowo gw dan jg cowo" di luar sama udh banyak yg otaknya jalan, ya walaupun ada beberapa orng tua nyebelin yg pikirannya Masi kuno
    Guru di sekolah gw aja pada ngajarin muridnya Patriarki, sumpah gmn indo mau maju kalo gura guru yg tua ngajarin murid muridnya Patriarki, harusnya guru" yg udh tua dengan pikiran kunonya itu segera di ganti dengan guru muda yg otaknya jalan, supaya murid" dan generasi baru otaknya ikut jalan, salah satu alasan gw pengen jadi orng kaya dan sekolah di inter atau sekolah elit adalah karna di sana minim patriarki, ga kaya sekolah" di desa desa yg gurunya udh tua dan ngajarin patriarki

    Semoga pendidikan di indo makin berkembang, dan guru" yg sekiranya udh g bisa ngajar segera di ganti, karna ada beberapa guru yg udh tua sepuh Masi maksa buat ngajar, padahal cara ngajar nya sama sekali ga bener, yg ada bikin murid ngantuk dan g semangat

    Reply
  4. Pemimpin memang banyak" cowok
    Tapi sorry klo di skolah yg paling goblok+Bandel pasti cowok.. klo GK percaya bandingin aja nilai cewek ma cowok di klas kalian. But GK semua cowok bgitu, tapi klo soal mimpin memang cowok lebih pantes.. (tergantung otak nya jga sih😌)

    Reply
  5. Perempuan keknya kurang dihargai di negeri ini, kalau mau dihargai. Tinggal di negara Rusia saja soalnya mereka menjunjung tinggi hak perempuan karena hak perempuan berlaku dulu di undang2 uni soviet. Negara komunis dulu

    Reply
  6. Adapun seorang anak yg broken home, ibunya yg terpaksa utk keluar mencari nafkah, maka hal ini menyangkut ttg kekeluargaan kesalahan seorang ayah.
    Dan khawatirnya, anak cwo nya nnti merambat ke istrinya.

    Reply
  7. Dari komen udah keliatan gender biasnya, kebanyakan bilang cewek selalu lemah dan menggunakan emosi sesaat, i beg to differ brow. Laki juga ada kali yg baperan, ga cuman cewek.

    Reply
  8. Sedang menunggu Presiden Wanita Pertama di Amerika Serikat
    Sedang menunggu Presiden Yahudi Pertama di Amerika Serikat
    Sedang menunggu Presiden Muslim Pertama di Amerika Serikat
    Sedang menunggu Presiden Amerika Serikat Pertama yang berdarah Indonesia

    Reply
  9. Gua sih ga tega kalo nanti liat istri gua yg cantik harus sibuk dengan karir dan rumah tangga, mending gua yg kerja ngasilin banyak duit sedangkan dia ngurusin rumah, dan kalo libur bakalan gua ajak jalan-jalan deh… πŸ˜†

    Reply
  10. Aku sih menerapkan kesetaraan gender. Jdi klo pun gelud gk sama cwok cwek juga aku lawan dan aku gk merasa kek lemah berani sama cwek. Dalam hal antri misalanya aku juga berpikir siapa cepat dia dapat tidak ada perempuan duluan. Dan aku sangat benci Kata kata "perempuan selalu benar" aku hidup dengan prinsip seperti di hutan siapa kuat dia yang dapat gk peduli jenis kelamin nya seperti apa

    Reply
  11. Ga cuman soal setara .. kualitas kebanyakan perempuan jg harus di bicarakan,,
    Lah, kebanyakan cewe kan kalo jalan masih harus di traktir cowok,ini itu masih dibelikan cowok,,giliran cewek yg bayar langsung merasa "..koq cewek sih yg bayarin..",
    Ato misal masih mempertahankan minset "..koq cewek sih yg ngerjain…"
    Ketika dihadapkan pada suatu masalah,,selalu playing victim,,
    ogah mnyelesaikan masalah,kesulitan menyelesaikan masalah,selalu memakai perasaan dibanding akal,seringkali ga tau harus melakukan apa (terutama saat kondisi darurat/genting),,
    mudah panik,selalu bingung/ga mengerti soal ambil keputusan,,DLL ..
    Akan sulit untuk mewujudkan "Pemimpin" dari kalangan wanita..

    Karena Memimpin itu bukan "…perasaan tadi gitu,perasaan tadi gini…",
    Tapi..
    "Itu harus begitu,ini harus begini,itu harus di pertimbangkan,ini harus di hitung,ini harus di tetapkan,ini tidak boleh menjadi masalah,ini itu harus berani,harus ada perdamaian,selesaikan masalah,ini /itu harus adil,harus bijaksana,bisa melihat karakter,bisa melihat kondisi,tdak boleh asal ambil keputusan,pertimbangkan baik buruk,pertimbangkan resiko lalu putuskan sesegera mungkin,tidak pakai emosi,tidak pakai egoisme,tidak boleh julid,dLL.."
    Memimpin harus lebih banyak pakai akal,sedikit perasaan atau antara akal dan perasaan harus imbang..
    Karena pemimpin urusannya dengan semua pihak,berurusan dgn banyak jiwa,semua gender,semua ras,semua kewarganegaran,semua umur,universal..

    Reply
  12. apkah memang hal ini dianggap permasalahan?
    wanita memamng rana nya ada di dalam rumah, dan jika berbicara masalah kesuksesan atau pemimpin justru seorang ibu diangap sukses apabila menceta anaknya sebagai generasi yang luarbiasa,,,
    coba lihat ibu-ibu yang sudah jadi pemimpin, apakah anaknya sudah betul-betul mendapatkan kasih ayang? jangan sampai hal ini mengubah mind set para kaum wanita, sehingga anaknya tidaak terlalu diperhaatikann karena disibukkkn dengan kinerja luar rumah, bukankah organisasi yg sangat berpengaruh dalam pondasi negera adalah keuarga ? kalau keluarga sudah mapan maka dalam keluarga itu akan menciptakan ketenrtaman dalam bernegara. sebagaimana habibi dan ainunn dahulu, ketika habibi menanyakan "kamu siahkan pilih kamu yang mau keluar sana menjadi pemimpin dan aku yang mencuci dan merawat anak"?" lalu ainun merenung "jika akku akan keluar sana lantas bagaimana dengan kasih sayang ibu terhadap anaknya aku akan kehilangan ranaku sebagai perempuan". masih bnyak sebenarnya yg akan saya katkan dikolom ini tapi, mngkin hanya ini dulu yah,,,,

    Reply

Leave a Comment